Redaksi, 3 Februari 2025 – Dalam upaya untuk membentuk karakter siswa yang berintegritas, toleransi memiliki jiwa gotong royong, berkharakter serta siap menghadapi tantangan global maka pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) di SMA Negeri 16 Padang tahun Ajaran 2024/2025 memiliki tema yang berbeda setiap tingkatnya. Tema pada kelas X Fase E yaitu “Gaya Hidup Berkelanjutan” hal ini bertujuan membangun kesadaran tentang pentingnya mengelola sampah plastik dan melakukan aksi sebagai solusi terhadap masalah sampah plastik, pada kelas XI Fase F yaitu sehat Jiwa Ragaku yang bertujuan mendorong peserta didik agar menerapkan sehat jasmani dan rohani, memiliki jiwa dan mental yang sehat, menjadi teladan bagi siapapun, dan memiliki sikap religius”, dan tema pada kelas XII fase F dengan “Bhineka Tunggal Ika” yang bertujuan agar siswa dapat memahami dan berkontribusi dalam menjaga persatuan negara, serta mengeksplorasi solusi atas permasalahan yang timbul akibat keberagaman.
Proyek ini secara keseluruhan bertujuan untuk membekali para siswa dengan nilai-nilai luhur Pancasila, sehingga mereka tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan tanggung jawab sosial.
Profil Pelajar Pancasila adalah bagian dari kurikulum merdeka yang diimplementasikan di Indonesia sejak 2021, yang berfokus pada enam dimensi utama: Dimensi Beriman, Bertakwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan Berahlak Mulia, berkebhinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis dan kreatif. Melalui proyek penguatan ini, Kemendikbudristek berupaya agar setiap sekolah di Indonesia mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dalam setiap aspek pembelajaran dan kegiatan sehari-hari siswa.
Pendidikan dalam konteks P5 mengacu pada pemahaman mendalam terhadap materi pelajaran dan keterampilan berpikir kritis. Sementara itu, Partisipasi mengajak siswa untuk lebih terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler dan proyek sosial, memperluas wawasan mereka tentang dunia di luar kelas. Pengembangan berfokus pada pengembangan diri dengan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kerjasama tim dan keberagaman budaya. Proyek penguatan P5 berfokus pada penguatan lima pilar utama dalam kurikulum yang berorientasi pada pengembangan karakter dan kompetensi sosial-emotional siswa. Salah satu hal yang paling diperhatikan adalah pelaksanaan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, kreatif, serta mampu bekerja sama dalam menghadapi masalah. Para siswa juga diajak untuk lebih peka terhadap isu-isu lingkungan hidup, menjaga kesehatan fisik dan mental, serta keberagaman budaya.

Kepala sekolah Ibu Seprah Madeni, M.Pd, menyatakan bahwa P5 diharapkan mampu menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas dalam bidang akademik, tetapi juga memiliki empati, kreativitas, dan kemampuan berkolaborasi yang tinggi serta menjaga lingkungan terutama lingkungan sekolah. “P5 adalah menjawab tantangan pendidikan abad ke-21 yang membutuhkan lebih dari sekadar pengetahuan. Kami ingin agar siswa tidak hanya cerdas akademik, tetapi juga bijak dan siap menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya. Implementasi P5 di sekolah dimulai pada tahun ajaran 2024/2025 diharapkan dapat mempercepat transformasi pendidikan Indonesia menuju arah yang lebih holistik dan relevan dengan kebutuhan zaman.


Dengan adanya P5, diharapkan tidak hanya peningkatan kualitas pendidikan yang tercapai, tetapi juga pembentukan karakter yang kuat pada generasi muda. P5 berkomitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang mendukung pertumbuhan pribadi dan intelektual siswa, serta mempersiapkan mereka untuk menjadi agen perubahan yang positif di masyarakat.