


Kegiatan Perayaan Tahun baru Islam Merujuk Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri, penetapan hari libur nasional berkenaan dengan perayaan tahun baru Islam 2022 jatuh pada Sabtu, 30 Juli 2022.
Sedang perayaan kami laksanakan hari Jum`at tanggal 05 Agustus 2022, ustad yang memberikan tauziyah yaitu. ustadz Herman Kasri, M. Pd, baru kita islam ini baru kita semua hijrah ke arah yang lebih baik, insya Allh niat yang tulus akan memberikan kemudahan Aamiin,Tahun baru Islam Hijriah mempunyai arti dan makna tersendiri untuk umat muslim. Apabila seluruh dunia merayakan tahun baru berdasarkan penanggalan Masehi, berbeda dengan umat muslim yang menyambut tahun baru Islam memakai penanggalan Hijriah.

Arti yang terkandung dalam Tahun Baru Islam
Ada beberapa makna dan juga arti yang terkandung dalam tahun baru Islam yang pada kesempatan kali ini akan kami ulas satu per satu secara lengkap untuk anda.
- Momentum Pergantian Tahun
Apabila dilihat dari sejarah mengenai kalender Islam pertama kali, maka tahun baru Islam memiliki arti momentum pergantian tahun Islam dari tahun satu menuju tahun berikutnya.
- Nabi Muhammad SAW Hijrah
Tahun baru Islam juga memiliki arti hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekah menuju ke Madinah dan menjadi peristiwa penting lahirnya Islam sebagai agama yang berjaya. Dari hijrah tersebut, Islam mulai mengalami perkembangan yang pesat dan semakin luas sampai ke Mekah dan beberapa daerah di sekitarnya. Nabi Muhammad SAW melakukan hijrah bukan tanpa alasan, namun karena memperoleh wahyu dan juga sebuah bentuk respon untuk menanggapi masyarakat Arab yang tidak terlalu berkenan dengan ajaran Islam.
- Semangat Perjuangan Tanpa Putus Asa
Bersangkutan dengan hijrahnya Nabi Muhammad tersebut, maka ini sekaligus memiliki arti semangat perjuangan tanpa mengenal kata putus asa serta rasa optimis yang tinggi yakni semangat hijrah dari hal buruk menuju hal yang penuh dengan kebaikan. Rasulullah SAW serta para sahabatnya melawan rasa sedih dan juga takut saat hijrah dimana mereka harus meninggalkan tanah kelahiran, saudara dan juga harta benda yang mereka miliki.
- Bukti Maha Adil Allah
Tidak seperti tahun Masehi dimana permulaan hari atau pergantian hari terjadi di jam 00:01, namun tahun baru Islam dimulai saat matahari terbenam atau munculnya bulan. Inilah yang menyebabkan Tahun Masehi dari Isa Al Masih dalam Islam dinamakan Tahun Syamsyiah [matahari], sementara untuk tahun Hijriah atau tahun Islam dinamakan tahun Qimariah [bulan]. Apabila tahun baru Masehi berjumlah 30 atau 31 hari kecuali Februari 28 atau 29, maka tahun baru Islam memiliki 29 atau 30 hari. Ini yang menyebabkan terjadi selisih sekitar 10 sampai 12 hari setiap tahunnya
- Intropeksi Diri atau Muhasabah
Dengan memasuki tahun baru Islam atau Hijriah, maka kita akan memasuki 1 Muharram dengan arti sudah meninggalkan tahun yang sudah berlalu dan memasuki tahun yang baru. Dalam urusan menyambut tahun baru Islam, berbeda dengan orang non-Muslim seperti saat merayakan tahun baru Masehi. Umat Islam merayakan tahun baru Islam seperti yang sudah dicontohkan Rasulullah SAW.
Dalam menyambut tahun baru Islam, sangat penting untuk berkaca pada diri sendiri sekaligus menimbang serta menilai apa saja amalan yang sudah diperbuat dan juga dosa atau kemaksiatan yang sudah dilakukan. Ini dilakukan supaya pada tahun mendatang, akan lebih banyak ibadah serta amalan saleh yang dilakukan untuk mengurangi perbuatan dosa dan juga amal yang salah.
- Menghindari Kultus Individu
Penentuan tahun baru Islam tidak didasari dengan kelahiran namun pada peristiwa. Ini memperlihatkan jika Islam merupakan agama yang progresif, bergerak terus maju, tidak stagnan dan juga bergerak dari satu peristiwa menuju ke peristiwa yang lainnya sesuai dengan perkembangan zaman, kebutuhan tempat dan juga kebutuhan manusia yang hidup pada saat tersebut.
- Paling Dihormati
Sementara Muharram memiliki arti yang diharamkan atau paling dihormati. Pada bulan haram tersebut, umat Islam diharamkan untuk berperang dan melakukan gencatan senjata. Dengan kata lain, semangat Muharram adalah semangat penuh perdamaian.
- Perubahan Menuju Kebaikan
Tahun baru Islam juga mengandung makna perubahan pada sesuatu yang menuju kebaikan, memiliki manfaat untuk seluruh manusia dan juga untuk semua alam semesta dengan menggunakan semangat damai penuh kasih sayang. Ini membuat tujuan Allah SWT menurunkan Islam sebagai agama yang rahmatan lil alamin.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang ” (QS. Al-Baqarah : 218)
- Merenungkan Eksistensi Bangsa Indonesia
Tahun baru Islam atau Hijriah juga menjadi momentum untuk merenungkan kembali eksistensi bangsa Indonesia pada titik paling nadir. Tahun baru Islam yang diperingati umat Islam dan juga bangsa Indonesia ini diharapkan menjadi refleksi yang panjang supaya bisa merajut perubahan dalam arti yang sebenarnya, subtantif, produktif dan juga populistik.
- Pengingat Memori Keemasan Sejarah
Setiap umat muslim akan kembali diingatkan dengan memori keemasan sejarah dengan memasuki tahun baru Islam. Setiap tahun juga semangat dan juga makna Hijriah akan menjadi kekuatan untuk revitalisasi sekaligus mendorong semangat umat Islam. Semangat Hijrah ini diharapkan bisa menjadi semangat umat Islam dalam memulai sejarah pada detik ini dan juga untuk masa selanjutnya.
- Pengingat Pentingnya Akhlak Mulia
Makna tahun baru Islam berikutnya adalah saat untuk menegaskan kembali pentingnya menerapkan akhlak yang mulia dalam kehidupan di dunia yang hanya bersumber dari Al Quran. Beberapa contoh hal memperbaiki akhlak yang bisa dilakukan adalah meninggalkan minuman beralkohol, meninggalkan judi, kebiasaan berzinah, mencuri, korupsi, meninggalkan narkoba dan semua hal yang melanggar apa yang sudah dilarang Allah SWT dan menggantinya dengan taat melaksanakan perintah Allah Taala.